Senin, 05 April 2010

tips merawat ac mobil

Tips Merawat AC Mobil
Berikut ini tips untuk merawat AC mobil Anda supaya Awet Muda
Jaga kebersihan bagian dalam mobil terutama kabin agar tidak berdebu maupun kotoran yang terhisap masuk ke dalam evaporator AC yang bila dibiarkan lama kelamaan akan menyumbat dan AC menjadi tidak dingin. Selain itu udara yang dihasilkan juga menjadi tidak sehat dan dapat menimbulkan bau tidak sedap.
Jangan merokok dalam mobil karena asap rokok dapat menimbulkan bau yang tidak enak dan susah dihilangkan selain berdampak buruk juga bagi kesehatan. Nikotin rokok juga dapat mengotori evaporator.
Jangan menghidupkan AC ketika memanaskan mobil, biarkan mesin stabil baru hidupkan AC. Sebaliknya, ketika mematikan mesin mobil, matikan AC terlebih dahulu baru matikan mesin mobil. Maksudnya, agar beban kerja AC tidak berat.
Parkirlah mobil anda di tempat yang teduh sehingga ketika ketika kembali mengendarai mobil dan menyalakan AC, beban kerja AC tidak terlalu berat.
Sebaiknya tidak menyalakan AC saat mobil dalam kondisi parkir atau sedang menunggu, selain bensin boros, umur AC tidak akan lama.
Lakukan pemeriksaan/service rutin (isi freon, kuras kondesor, bersihkan evaporator dan lainnya) ke bengkel setiap enam bulan sekali atau setiap 25-30 ribu kilometer. Bila terdeteksi ada komponen yang bermasalah segera lakukan penggantian agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan menghabiskan biaya lebih banyak.

sumber: inilah.com

FUNGSI PEMASARAN

CRM ( COSTUMER RELATIONSHIP MANAGEMENT )
Teknologi adalah sesuatu yang diciptakan untuk memudahkan manusIa atau penggunanya dalam melakukan suatu pekerjaan, agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan mudah. Begitu juga dengan perusahaan, teknologi digunakan agar kegiatan perusahaa dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien sehinga tercapainya tujuan perusahaan. Perkembangan teknologi semakin hari semakin cepat dan menjalar ke segala bidang tanpa terkecuali SIM. Salah satunya adalah CRM ( Costumer Relationship Manajemen )
CRM ( Costumer Relationship Manajemen ) adalah aplikasi komersil kelas dunia untuk aplikasi manajemen hubungan pelanggan.
CRM merupakan salah satu perkembangan yang berkaitan dengan sim karena fungsi CRM sendiri sebagai sarana informasi dan komunikasi bagi perusahaa dengan para pelanggannyan, yang berguna untuk meningkatkan kualitas hubungan antrara perusahaan dengan para pelanggannya, agar para pelanggannya tersebut menjadi pelanggan yang loyal terhadap perusahaan dan membantu manajemen perusahaan terutama pada manajemen pemasaran perusahaan tersebut. CRM ini diperlukan oleh semua jenis perusaahan baik perusahaan berskala kecil, menengah, maupun besar selagi perusahaan tersebut merasa pentingnya meningkatkan hubungan dengan para pelanggannya.
Penerapan CRM dalam manajemen perusahaan terutama pada manajemen pemasaranyan dapat dilihat dari penggunaan aplikasi CRM sendiri

PENDEFINISIAN

PENDIFINISIAN MASALAH
PermasalahanSistem struktur organisasi banyak sekali macamnya, mulai dari yang bersifat tradisional sampai profesional. Penerapannya sendiri dapat berbeda-beda dan banyak faktor yang menentukan, antara lain: besar kecilnya perusahaan, luas sempitnya jaringan usaha, jumlah karyawan, tujuan perusahaan dan sebagainya. Beragamnya sistem struktur organisasi tersebut dimungkinkan bahwa suatu perusahaan A cocok menggunakan sistem struktur organisasi B, tetapi perusahaan C atau yang lain belum tentu cocok menggunakan sistem struktur organisasi B.Suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya selalu menggunakan struktur organisasi sebagai wadah segala kegiatannya, tetapi untuk penerapan sistem struktur organisasinya tergantung dari kondisi perusahaan yang bersangkutan. Hal ini merupakan suatu masalah bagi setiap perusahaan dalam menerapkan struktur organisasi mana yang cocok sehingga untuk itu setiap perusahaan membutuhkan waktu dan pengamatan (analisis) yang khusus dalam memilih sistem struktur organisasi yang tepat dan sesuai.KeaslianMakalah ini membahas mengenai penerapan sistem struktur organisasi yang digunakan oleh salah satu perusahaan pengembang (developer company) yang ada di Jakarta yaitu PT. Graha Buana Cikarang (PT. GBC) yang lahan bisnisnya merupakan pengembangan suatu Kota Satelit di daerah Cikarang Baru Jawa Barat. Sistem struktur organisasi yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa struktur organisasi teoritis yang ada.Manfaat Sistem struktur organisasi gabungan ini ditinjau dari strukturnya sangat beragam dan kompleks. Pada dasarnya sistem ini melibatkan hubungan antara Pemilik, Konsultan Perencana dan Kontraktor, yang mana di dalam unsur pemilik berkembang beberapa divisi manajemen yaitu Human, Resources Department, Marketing Management, Management Information System, Production Management dan Construction Management, yang pada operasionalnya sangat membantu pemilik dalam menjalankan tugas-tugas dan fungsi-fungsinya. Sistem struktur organisasi ini sangat bermanfaat pada perusahaan-perusahaan besar (khususnya perusahaan developer) sebagai bahan perbandingan kajian terhadap sistem struktur organisasi yang digunakannya.

TUGAS KELOMPOK SOFTSKILL.SUMBER: ANTOMEONKZ.BLOGSPOT.COM

ANALISA SISTEM INFORMASI

ANALISA SISTEMTUJUAN Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan para pemakai dan juga sebagai bahan perbandingan pada suatu perusahaan (khususnya perusahaan developer) terhadap sistem struktur organisasi yang digunakannya. Hal-hal yang positif dan menguntungkan juga sangat diharapkan terhadap komparasi dan analogis sistem struktur organisasi gabungan yang digunakan PT. GBC ini pada perusahaan-perusahaan pengembang single-business skala kecil maupun menengah.TINJAUAN PUSTAKA Setiap kegiatan perlu diorganisasikan, yang berarti bahwa kegiatan tersebut harus disiapkan, disusun dan dialokasikan serta dilaksanakan oleh para unsur organisasi tersebut sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif. Proses ini meliputi perincian pekerjaan, pembagian pekerjaan dan koordinasi pekerjaan yang terjadi daiam suatu lingkup dan struktur tertentu. Soekanto (1983) membagi struktur organisasi menjadi lima kelompok yaitu struktur organisasi fungsional, struktur organisasi proyek, struktur organisasi matriks, struktur organisasi usaha (ventura) dan struktur organisasi tim kerja (task force ).Analisis Sistem organisasi. Tujuannya antara lain untuk : • Mengidentifikasi Core business dari organisasi. • Mengidentifikasi Aktivitas yang mengelola Core business. • Mengidentifikasi Resources Utama dari Core business tersebut. • Mengidentifikasi konteks dari Sistem informasi yang mendukung pengelolaan Aktivitas, Resources Utama maupun Core Business. • Mengidentifikasi kebutuhan informasi bagi perancangan Sistem informasi. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Tujuannya antara lain untuk : • Membangun arsitektur sistem informasi. • Mengidentifikasi konteks Sistem Perangkat Lunak dan Sistem Basis Data (jika analisis dilakukan oleh ahli informatika). • Mengidentifikasi konteks dan spesifikasi elemen lainnya (Sistem Perangkat Keras, Sistem Jaringan Komputer, dll). • Mengidentifikasi functionalities dari calon aplikasi Perangkat Lunak. • Mengidentifikasi entitas data yang relevan dari calon sistem basis data. Analisis dan Perancangan Sistem Perangkat Lunak• Ikuti tahapan Software Engineering (RPL). Contoh Waterfall, Prototyping, Incremental Iterative, Spiral, OOA/OOD/OOT, dll. • Tujuannya adalah untuk membangun software (sistem perangkat lunak). Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data• Ikuti tahapan Perancangan Basis Data (Pemodelan Konseptual, Logika, dan Fisik dari Basis Data). • Tujuannya adalah untuk membangun Sistem Basis Data yang terpusat ataupun yang tersebar

TUGAS KELOMPOK.SUMBER ANTOMEONKZ.BLOGSPOT.COM
PENGUJIANHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANBerdasarkan sistem struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Graha Buana Cikarang (1996) dan berdasarkan uraian teori-teori sistem struktur organisasi yang ada, dapat dilihat bahwa struktur organisasi yang digunakan tidak spesifik mengikuti satu pola/tipe struktur organisasi tertentu, tetapi merupakan gabungan dari beberapa pola/tipe struktur organisasi teoritis. Walaupun demikian secara garis besar dapat dilihat bahwa struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang memiliki ciri tertentu yang merupakan dasar pembentukannya. Ciri dasar tersebut dibentuk dari sistem struktur organisasi matriks ( Soekanto, 1983 ). Struktur organisasi matriks tersebut secara fungsional membagi ruang lingkup pekerjaan atas beberapa divisi manajemen dan tiap-tiap divisi manajemen memiliki tugas/wewenang masing-masing serta bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran tugas-tugasnya.Sehubungan dengan tujuan dan kondisi perusahaan yang meliputi jumlah proyek yang ditangani, jumlah karyawan, jenis bisnis yang ditangani, hubungan pemilik terhadap perusahaan konsultan dan perusahaan kontraktor, lokasi proyek terhadap kantor pusat, dan sebagainya maka sistem struktur organisasi matriks pada aplikasinya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi masih harus dilengkapi oleh beberapa divisi fungsional yang lain, yang tidak terlepas dari penggunaan beberapa jenis/ tipe struktur organisasi teoritis. Hubungan antara pemilik, konsultan perencana dan para kontraktor pada struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang mengambil sistem struktur organisasi menurut Barrie dan Paulson (1984) yang meliputi struktur organisasi putar kunci dan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional. Sedangkan keberadaan General Manager sehubungan dengan harus adanya wakil pemilik di proyek, struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang menganut sistem Ivancevich dan Matteson (1987) yaitu struktur organisasi divisi Oldmobile. Selanjutnya divisi-divisi lain pada sistem struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang tidak terlepas dari pengaruh sistem struktur organisasi teoritis yang ada.Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran I sampai Lampiran 9. Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat dikatakan bahwa sistem struktur organisasi PT. Graha Buana Cikarang merupakan gabungan dari sistem struktur organisasi teoritis yang ada. Sistem struktur organisasi gabungan ini pada kenyataannya telah mengalami penyesuaian dan penyelarasan terhadap kondisi dan tujuan perusahaan PT. Graha Buana Cikarang yang memiliki lahan bisnis yang besar, jumlah karyawan yang banyak, letak proyek terhadap kantor pusat, dan sebagainya. Sistem struktur organisasi yang digunakan ternyata cukup cocok dengan kondisi dan tujuan dari perusahaan PT. Graha Buana Cikarang. Keuntungan yang lain dari penggunaan sistem struktur organisasi gabungan ini yaitu para pimpinan pusat dan pimpinan di proyek dapat mengawasi dengan baik sistem keuangan dan prestasi kerja antara divisi-divisi manajemen yang ada sehingga terciptanya efisiensi dan efektifitas kerja yang tinggi.KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan 1. Penerapan sistem struktur organisasi suatu perusahan tertentu tidak harus menganut satu pola/ tipe struktur organisasi teoritis yang ada.2. Sistem struktur organisasi yang digunakan oleh suatu perusahaan tertentu bisa merupakan gabungan dan beberapa pola/ tipe struktur organisasi teoritis yang ada.3. Antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya bisa memiliki sistem struktur organisasi yang berbeda. Hal ini tergantug dari kondisi dan tujuan perusahaan tersebut. SaranSebaiknya masing-masing perusahaan menerapkan sistem struktur organisasinya sesuai dengan kebutuhan serta berdasarkan kondisi dan tujuan peusahaan tersebut. Makalah ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja di PT. Graha Buana Cikarang. Istilah-istilah yang digunakan masih menggunakan istilah asing. Jadi diharapkan pada para pemakai untuk menyesuaikannya dengan kondisi pada perusahaan yang bersangkutan.

Baca SeLengkapnya...
RANCANGAN SISTEM1. Struktur Organisasi Fungsional Struktur organisasi fungsional terdiri dari Bagian Pemasaran, Bagian Produksi, Bagian Personalia dan Bagian Pembelanjaan serta Bagian Umum. Pada struktur organisasi fungsional apabila ada seseorang yang diserahi tugas untuk mengelola suatu proyek biasanya orang tersebut sudah terlanjur setia pada bagian mana dia dahulu bekerja. Oleh karena itu seyogyanya offing tersebut tidak memanfaatkan menarik seluruh orang-orang dari bagiannya dahulu, tetapi sebaiknya juga menarik orang-orang pada bagian lain yang mampu sehingga pengalaman dan pengetahuan dapat dinikmati bersama. Struktur organisasi fungsional yang menangani proyek-proyek dapat dilihat pada Gambar 3.1.2. Struktur Organisasi Proyek Pacta hakekatnya struktur organisasi proyek bennula dari orgamsaslfungsional. Pengelola proyek dari suatu bagian meminta agar orang-orang fungsional yang bekerja pacta proyek benar-benar pindah untuk bekerja sepenuhnya di bawah kekuasaannya. Untukjelasnya dapat dilihat Gambar 3.2.Semakin banyak proyek maka semakin banyak pula duplikasi fungsi. Selain itu para karyawan akan ragu di mana dia akan ditempatkan bila pelaksanaan proyek sudah selesai. Sebaliknya manajer bagian mungkin akan khawatir bila personilnya ditarik ke proyek-proyek. Pemanfaatan personil-personil yang fungsional akan menjadi tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu diciptakanlah apa yang disebut struktur organisasi matriks.3. Struktur Organisasi Matriks Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri.Masing-masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah pengawasan manajemen proyek. Selanjutnya struktur organisasi matriks dapat dilihat pada Gambar 3.3. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen proyek.4. Organisasi Usaha Jenis organisasi ini biasanya dipakai pada perusahan-perusahan besar dimana sering muncul proyek penelitian dan pengembangan produk. Pada kelanjutannya akan dibentuk organisasi fungsional di dalam perusahaan tersebut dengan maksud agar kegiatan dapat mandiri dan luwes dengan sumber daya manusia serta dana tersendiri. Dalam hal ini, kerjasama antara teknisi, peneliti dan para ahli pemasaran perlu dibina terutama pada saat permulaan pengembangan produk.5. Organisasi Tim Kerja Bentuk organisasi ini biasanya dimanfaatkan untuk menanggulangi proyek-proyek yang muncul secara tiba-tiba atau belum direncanakan dan sifatnya ad hoc (sementara). Para anggota organisasi ini biasanya merupakan personil-personil senior dan tidak dibebaskan dari pekerjaan rutinnya. Namun dengan bekal pengalaman yang ada, biasanya mereka lebih mampu dan tenang dalam menanggulangi persoalan yang timbul secara mendadak.Barrie dan Paulson (1984) membagi struktur organisasi atas empat kelompok, yang mencakup struktur organisasi dengan pendekatan tradisional, struktur organisasi pemilik- pembangun, struktur organisasi putar kunci, dan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional.1. Struktur Organisasi Pendekatan Tradisional Dalam struktur organisasi ini pihak pemilik (owner) mempekerjakan seorang pendesain (arsitekturl designer) yang bertugas dalam mempersiapkan rencana dan spesifikasi proyek, kemudian melakukan inspeksi sampai tingkat tertentu yaitu memonitor informasi dan mengawasi perkembangan pelaksanaan konstruksi. Pembangunan konstruksi merupakan tanggungjawab kontraktor utama tunggal kepada pemilik melalui suatu perjanjian. Banyak pekerjaan pada kenyataannya boleh dikerjakan oleh kontraktor khusus individu di bawah perjanjian subkontrak dengan kontraktor utama. Biasanya perusahaan tersebut dinamakan Subkontraktor.subkontraktor pada umumnya mengajukan penawaran pekerjaan untuk sebagian saja dari rencana pemilik, namun hubungan kontak formalnya adalah secara langsung dengan kontraktor utama dan selanjutnya kontraktor utama bertanggung jawab kepada pemilik mengenai semua pekerjaan, termasuk juga pekerjaan-pekerjaan yang disubkontrakkan. Struktur organisasi berdasarkan pendekatan tradisional dapat dilihat pada Gambar 3.4.2. Struktur Organisasi Pemilik-Pembangun (The Owner-Builder) Secara historis banyak sekali kota-kota atau negara-negara terutama pada bagian/dinas pekerjaan umum, badan pemerintah pusat, dan perusahaan-perusahaan swasta telah melaksanakan pekerjaan dengan kemampuan sendiri, baik mengenai pembuatan desain maupun mengenai pelaksanaan konstruksinya. Pendekatan ini sering disebut sebagai 'force account' (Perhitungan berdasarkan kemampuan sendiri).Para pemilik yang lain atau perwakilannya seperti biro reklamasi, dinas bangunan publik dan badan pelayanan umum (general services administration) walaupun banyak mempertahankan pertanggungjawaban manajemen dan desain konseptualnya, tetapi mereka telah memanfaatkan jasa-jasa konsultan untuk semua atau sebagian dari desain detailnya serta menyerahkan kepada kontraktor untuk mempekerjakan dan mengawasi tenaga kerjanya. Untuk jelasnya lihat Gambar 3.5.3. Struktur Organisasi Perancang-Pembangun atau Perancang-Pengelola (Putar Kunci) Beberapa ahli membedakan pengertian antara perancang-pembangun (perancang-pengelola) dan putar kunci. Namun pada prakteknya kedua hal tersebut sering saling tertukar. Dalam metode ini keseluruhan manajemen proyek yang meliputi konsep perencanaan, perancangan, pelaksanaan konstruksi serta penyelesaian proyek biasanya ditangani oleh satu perusahaan.Berdasarkan pengertian perancang-pembangun, pihak pembangun tidak bertindak sebagai kontraktor utama. Pihak pembangun tidak mengendalikan pekerjaan dalam satu tangan terhadap semua kontraktor. Ada suatu bentuk kontrak khusus yang dinegosiasikan antara perancang-pembangun bersama dengan pemilik dalam mengelola proyek. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.6.a. Sedangkan menurut pengertian perancang-pengelola, pelaksanaan konstruksidikerjakan oleh sejumlah kontraktor bebas menurut rata cara yang sesuai dengan konsep manajemen konstruksi profesional. Selanjutnya lihat Gambar 3.6.b.
Perancangan Pembangunan
Perancangan Pengelola
Dengan menggunakan sistem perancang-pembangun atau perancang- pengelola, pelaksanaan konstruksi dapat dilaksanakan dengan segera melalui program konstruksi bertahap yang bertujuan untuk mempersingkat waktu pelaksanaan proyek. Cara untuk menyelesaikan proyek seperti ini telah dipakai pada sebagian besar dari proyek-proyek industri berat yang berorientasi pada proses, sebagaimana yang telah dibangun di negara Amerika Serikat pada beberapa dasawarsa terakhir ini.4. Manajemen Konstruksi Profesional Manajemen konstruksi profesional membentuk satu tim atas tiga kelompok utama yaitu pemilik, perancang, dan manajer konstruksi dalam suatu hubungan yang tidak saling bertentangan dan hal ini membuka kesempatan bagi pemilik untuk berperan secara penuh dalam proses pelaksanaan konstruksi.Struktur organisasi manajemen konstruksi profesional dibagi atas dua jenis pendekatan. Pendekatan yang pertama yaitu melalui penggunaan suatu perusahaan konsultan sebagai pengawas pekerjaan para kontraktor, sedangkan pendekatan yang ke dua yaitu menggunakan jasa kontraktor utama sebagai pengawas dari seluruh pekerjaan yang disubkontrakkan.Dari segi waktu penyelesaian proyek, kualitas pekerjaan dan dari segi pengawasan keuangan proyek maka penggunaan struktur organisasi manajemen konstruksi profesional melalui pendekatan pertama akan lebih kompetitif bila dibandingkan terhadap penggunaan struktur organisasi pendekatan ke dua. Hal ini disebabkan karena adanya pembedaan yang jelas antara tugas dan wewenang pada masing-masing unsur. Lihat Gambar 3.7.a dan pada Gambar 3.7.b.
Manajemen Konstruksi Profesional – Manajer Konstruksi
Manajemen Konstruksi Profesional – Kontraktor Utama
PENERAPAN SISTEM STRUKTUR ORGANISASIPADA PERUSAHAAN DEVELOPER(PT. GRAHA BUANA, JAKARTA)GAMBARAN UMUM PERUSAHAANKeadaan LingkunganPerusahaan ini berada di sekitar lokasi industri dan pemukiman penduduk. Padatnya kegiatan perekonomian dan arus lalu lintas dengan kesibukan berbagai macam profesi mulai dari sektor kaki lima hingga level perusahaan, perkantoran, menambah pandangan bahwa daerah ini merupakan salah satu dari sisi daerah yang sibuk. Perkembangan PerusahaanSejak masa pendiriannya perusahaan ini telah berkembang pesat dengan berbagai diversifikasi layanan. Pada waktu tahun-tahun awal pendiriannya perusahaan ini hanya melayani ekspedisi atau pengiriman barang dalam negeri, namun saat ini telah mempunyai layanan ke berbagai negara dengan pemakai jasa dari beberapa perusahaan besar ternama, berbagai perusahaan kecil menengah serta masyarakat umum. Sebagai konsekuensi perkembangan perusahaan yang pesat dengan perolehan keuntungan yang relatif tinggi, perusahaan ini menerapkan sistem kompensasi yang baik. Ini terbukti dengan diberikannya pensiun, asuransi diri, suami atau isteri dan asuransi kecelakaan. Sampai saat ini jumlah pemakai jasa perusahaan ini sebanyak 75 perusahaan kecil dan besar termasuk nama-nama seperti Unilever, BCA, Indosat dan perusahaan besar lainnya.NB :BERDASARKAN GAMBARAN UMUM DIATAS SAYA AKAN MENCOBA MEMBAHAS BERDASARKAN FUNGSI PEMASARAN..Dalam postingan berikutnya saya akan melanjutkan dengan 5 fase / siklus system, diantaranya :1. Pendefinisian Masalah2. Analisis Sistem3. Rancangan Sistem4. Implementasi5. Pengujian